Azwir Daini Tara - Program Konversi Mitan ke LPG 3 Kg Harus Diteruskan
Anggota Panitia Kerja (Panja) Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 KG, yang juga Anggota Komisi VII DPR, Azwir Daini Tara mengatakan, program konversi minyak tanah ke LPG harus terus dilaksanakan karena dapat menghemat anggaran. Hal tersebut dikatakan Azwir saat Tim Panja yang dipimpin Sekretaris Panja Agus Sulistyono, melakukan pertemuan dengan PT. Pertamina wilayah Jawa Timur, Kapolda Jawa timur, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur, di Surabaya, Jum’at (3/9).
“Program konversi harus terus dilaksanakan mengingat pelaksanaan konversi ini dapat menghemat anggaran pemerintah,” kata Azwir.
Azwir juga meminta agar pihak Pertamina melakukan program sosialisasi yang lebih intensif dengan melibatkan para tokoh ulama setempat, tokoh masyarakat, dan partai politik, dalam upaya mencegah terjadinya kembali ledakan tabung gas LPG 3 Kg seperti yang sudah banyak terjadi.
Dalam pertemuan tersebut, Azwir juga menyarankan agar usia tabung gas LPG 3 Kg tidak sampai lima tahun dengan alasan agar tidak terjadi kebocoran pada tabung. Sedangkan untuk accesoris tabung, Azwir manyarankan agar tidak lebih dari satu tahun. “Usia tabung paling lama lima tahun, sedangkan accesorisnya satu tahun,” jelas Azwir.
Sementara itu, Anggota Panja lainnya, Milton Pakpahan meminta Polda Jawa Timur untuk melakukan upaya preventif terhadap peredaran tabung gas LPG 3 Kg. tindakan ini menurut Milton sangat diperlukan guna mencegah beredarnya tabung gas LPG 3 Kg yang tidak layak. Sehingga diharapkan akan mencegah terjadinya ledakan tabung gas LPG 3 Kg.
Di awal pertemuan, Sekretaris Panja, Agus Sulistyono menjelaskan, maksud dari kedatangan Panja Ke provinsi Jawa Timur. Menurut Agus, alasan dipilihnya provinsi Jawa Timur adalah karena wilayah Jawa Timur merupakan realisasi terbanyak dari distribusi program konversi.
Selain itu menurutnya, banyaknya kejadian-kejadian meledaknya tabung gas LPG 3 Kg yang banyak memakan korban jiwa dan korban luka-luka juga banyak terjadi di provinsi Jawa Timur.
Di Jawa Timur juga menurut Agus banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran dari pelaksanaan konversi yang dikarenakan adanya pihak-pihak yang dengan sengaja mencari keuntungan dari selisih harga tabung gas 3 Kg.
“Karena banyaknya kejadian dan merupakan daerah realisasi terbanyak dari distribusi konversi minyak tanah ke gas LPG 3 Kg, kami memutuskan untuk mencari keterangan guna di bahas dengan pihak-pihak terkait,” jelas Agus.(ol)